Kamis, 22 April 2010

JENIS-JENIS PEKERJAAN

A. Pekerjaan di sekitar kita




Banyak jenis pekerjaan yang dilakukan penduduk Indonesia. Salah satunya adalah bertani.


Bertani merupakan kegiatan bercocok tanam atau mengolah tanah. Hal ini sesuai dengan citra Indonesia sebagai negara yang elok, kaya sumber daya alam dan subur. Oleh karena itu, Indonesia juga disebut negara agraris. Bertani dapat dilakukan di persawahan, perladangan, dan perkebunan. Orang yang pekerjaannya bertani disebut petani.



Bertani di persawahan banyak di lakukan oleh penduduk yang tinggal di dataran rendah. Bertani di perladangan banyak dilakukan oleh penduduk yang tinggal di daerah yang sulit pengairannya. Bertani di perkebunan banyak dilakukan orang yang tinggal di dataran tinggi. Hasil dari bertani di persawahan, misalnya padi. Hasil bertani di perladangan misalnya jagung, kedelai, dan kacang tanah. Hasil bertani di perkebunan, misalnya cokelat, buah-buahan, dan sayur-sayuran.


Selain itu, dikenal juga adanya petani ikan atau petani tambak. Petani ikan atau petani tambak adalah orang yang memelihara ikan di kolam atau di tambak. Ikan yang dipelihara merupakan ikan air tawar, misalnya gurame, nila, udang, lele, dan bandeng.


Jenis pekerjaan bertani umumnya dilakukan di desa, karena lahan subur yang bisa digarap masih luas. Masyarakat yang tinggal di tepi pantai biasanya memiliki pekerjaan sebagai nelayan. Nelayan menangkap ikan di laut untuk mencari nafkah. Pekerjaan biasanya memang ditentukan oleh tempat tinggal kita. Orang-orang yang tinggal di perkotaan bekerja sebagai karyawan swasta di berbagai perusahaan, seperti di bank, pabrik, dan berbagai kantor lainnya. Ada pula yang menjadi pengusaha atau pedagang.



Selain tempat tinggal, pekerjaan juga ditentukan oleh keterampilan kita. Agar dapat bekerja, kita harus memiliki keterampilan yang diperlukan oleh orang lain. Sebagai contoh, seorang dokter harus terampil mengobati orang yang sakit. Sementara guru harus terampil mengajar.
Setiap pekerjaan memerlukan keterampilan. Nelayan harus memiliki keterampilan menangkap ikan. Petani harus memiliki keterampilan bercocok tanam.



Untuk menjadi karyawan swasta atau pegawai negeri, kita harus memiliki ijazah dan keterampilan. Sebelum bekerja, keterampilan kita diuji melalui seleksi penerimaan karyawan. Bila tidak lulus seleksi, kita tidak bisa diangkat sebagai karyawan.

Ada pula orang yang menjadi pengusaha. Pengusaha adalah orang yang memiliki perusahaan. Karyawan bekerja pada pengusaha.



Ada pula pengusaha yang tidak punya karyawan, karena perusahaannya kecil. Contohnya adalah warung. Adakah di antaramu yang orang tuanya membuka toko atau warung? Kalau ada, berarti orang tuamu adalah seorang pengusaha. Jika tokonya besar dan memerlukan banyak karyawan, orang tuamu adalah seorang pengusaha besar. Orang yang memiliki sebuah warung atau toko kecil disebut sebagai pengusaha kecil. Pengusaha yang kita sebutkan tadi disebut sebagai pedagang.
Pedagang adalah orang yang menjual lagi barang-barang yang sebelumnya mereka beli. Pedagang yang langsung membeli dari pabrik untuk dijual lagi kepada pedagang lain disebut dengan pedagang besar (grosir). Pedagang yang langsung menjual kepada konsumen, yang langsung memakai atau memakan barang tersebut, disebut dengan pedagang eceran.




Selain yang telah dipelajari di atas, masih ada beberapa sebutan bagi orang yang melakukan pekerjaan.



Peternak adalah sebutan bagi orang yang pekerjaannya memelihara dan mengembangbiakkan hewan. Nelayan bagi orang yang mencari ikan di laut. Pengrajin bagi orang yang menghasilkan barang kerajinan. Pegawai atau karyawan bagi orang yang bekerja di kantor atau perusahaan. Selain itu, kita juga mengenal guru, dokter, montir, dan pengacara. Guru merupakan sebutan bagi pemberi jasa pendidikan, pekerjaan guru adalah mengajari dan mendidik orang lain. Dokter adalah sebutan bagi orang yang ahli dalam mengobati penyakit. Montir adalah orang yang pekerjaannya memperbaiki mesin kendaraan bermotor. Pengacara adalah sebutan bagi orang yang pekerjaannya sebagai pendamping terdakwa dalam persidangan.








B. Alasan Orang Bekerja


Alasan orang bekerja barangkali sama, yaitu untuk mendapatkan uang. Namun, benarkah uang atau penghasilan merupakan satu-satunya alasan orang bekerja? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita simak cerita di bawah ini.


Cerita 1
Bu Sinta seorang guru taman kanak-kanak. Meskipun telah menikah dengan Pak Johan yang kaya, Bu Sinta tidak berhenti dari pekerjaannya, ia sangat mencintai anak-anak.


Cerita 2
Desi seorang yang berpendidikan tinggi. Dengan kepandaiannya, ia dapat memperoleh pekerjaan di kota yang menghasilkan banyak uang. Namun, ia memilih untuk mengajarkan baca tulis di daerah terpencil demi pengabdiannya terhadap kecerdasan masyarakat.

Kedua cerita di atas menunjukkan bahwa alasan orang bekerja berbeda-beda, walaupun sebagian besar adalah untuk mendapatkan uang yang dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa.


Bagaimana jika ada orang yang tidak bekerja? Saat ini sangat sulit mencari pekerjaan. Hal ini karena tempat kerja yang ada, tidak bisa menerima semua orang untuk bekerja. Padahal, orang yang mencari pekerjaan sangat banyak. Orang yang sudah cukup umur (15 hingga 65 tahun), tetapi belum bekerja disebut sebagai penganggur.


Kalau kita tidak bekerja, tentu kita akan sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semua pekerjaan itu baik, asalkan tidak dilarang oleh hukum atau agama. Tidak ada pekerjaan yang hina di dunia ini, asal pekerjaan itu halal dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Seorang tukang becak yang jujur dan rajin akan lebih mulia bila dibandingkan dengan pejabat tinggi yang suka korupsi. Oleh karena itu, kita kamu harus menghargai setiap jenis pekerjaan yang ditekuni orang lain.